Topik dalam “Art and Culture” saat ini, terkait tentang suatu “brand” yang tergolong “high fashion” dan ekslusive tetapi keberadaannya selalu ditunggu dan paling diincar. Tentu anda semua mengenal brand ini, apalagi kalau bukan “Hermes”. Suatu Brand terkenal dari Prancis yang bernilai tinggi dan tidak dapat diukur nilainya karena memiliki brand satu ini dapat dianggap sebagai bagian dari kaum sosialita kelas atas, bahkan menjadi salah satu bagian dari kaum kelas terhormat dalam dunia sosial. Selama 170-an tahun Brand Prancis ini dengan berbagai produknya telah menunjukkan pesona keeleganannya dengan mutu yang berkualitas dan Teknik penggunaan kulit yang tertata rapi dan unik, mendengar nama brand nya saja, “Hermes” sudah menjadikan setiap orang tergoda untuk melihat jenis, bentuk dan kualitasnya. Itulah sebabnya banyak orang tetap memburu semua produk Hermes walaupun harganya selangit, bahkan tidak masuk akal untuk dicerna sebagian orang. Hermes sendiri telah dibuat dalam berbagai jenis dan bentuk seperti tas kulit (yang terutama), jaket, sepatu, belt, parfum dan eau de toilette yang tentu selalu mengundang kita untuk memilikinya karena kualitas nya yang terjamin. Tentu semua mata akan tertuju kepada sesuatu benda yang tersekat atau tergantung pada tubuh seseorang dengan tanda huruf “H” ini bukan?

Brand Hermes dinamakan demikian sesuai dengan pendiri nya yakni, “Thierry Hermes” yang lahir di Krefeld (pada saat itu masih menjadi Bagian dari Prancis, di bawah Kaisar Napoleon, dan sekarang menjadi wilayah Jerman seetelah Perang Dunia), pada tanggal 10 Januari 1801. Ayahnya seorang Prancis dan Ibunya seorang yang berkebangsaan Jerman yang pada saat itu bekerja sebagai pemilik tanah (“Landlord”) dengan tanah yang luas. Pada tahun 1821, terjadi wabah penyakit yang berkepanjangan dengan terjadinya perang besar di Prancis dengan beberapa negara di Eropa pada saat itu (Inggris, Russia dan beberapa Negara). Thierry kecil harus kehilangan orang tuanya dan mau tidak mau Thierry harus memberanikan diri untuk berangkat ke Paris pada tahun itu juga dengan hidup sebatang kara. Sungguh suatu kisah yang kita sendiri tidak bisa menebak, bahwa Hermes yang terkenal tersebut pernah mengalami hal dengan hidup sebatang kara. Hermes, mempunyai impian yang besar pada saat itu dan berusaha untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Kehidupannya yang sebatang kara tidak menghalanginya untuk terus mewujudkan mimpi dengan tekad dan kemauan yang keras.
Kemauan keras ini dibuktikan dengan kemampuan nya yang pernah dia pelajari yakni Teknik penyamakan kulit, maka Hermes mulai melamar pekerjaan ke rumah mode di Paris yang khusus untuk pembuatan berbagai pernak-pernik dari kulit. Akhirnya dengan tekad yang keras, Hermes merasa pengalamannya dalam penyamakan kulit sudah mencapai keahlian tertentu dan sehingga pada tahun 1837, Hermes membuka toko penyamakan kulitnya sendiri di Paris. Penyamakan kulitnya dikhususkan untuk produksi tali kekang kuda pada awal karirnya di “Grand Boulevards, Paris”, yang dikhususkan hanya untuk kaum aristokrat Eropa.

Akhirnya, untuk mengingat produk utama dari pembuatan kulit Hermes adalah untuk berbagai peralatan pengamanan kuda dan keretanya, maka dibuatlah “logo Hermes” sejak tahun 1950-an itu yakni “Kereta Duc dengan Kuda”.
Pada perkembangan selanjutnya ia mengklaim bahwa perusahaan yang diberi label “Hermes” juga olehnya ini sebagai suatu perusahaan produsen pengaman kuda (Tali Kekang dan sadel) di “Rue Basse du Rempart, Paris”. Hermes fokus pada produksi pengaman kuda (kekang dan pelana/sadel) yang dibutuhkan para penunggang kuda yang umumnya kaum Bangsawan dan Pengusaha kaya pada saat itu.

Keunikan dari Produk Hermes adalah Teknik pembuatannya yang langsung dibuat dengan tangan dan butuh ketelitian dan kejelian. Kliennya pada saat itu yang paling terkenal adalah keluarga kerajaan Eropa serta istri nya yakni “Kaisar Napoleon III dan Permaisuri Eugenie”. Karena hal inilah, ia menjadi sangat terkenal dan tali kekang kudanya menjadi suatu kriteria yang unggul dalam kelasnya dan menjadi pakem dalam pembuatan kekang kuda. Karena hal inilah Hermes mendapat hadiah dan sejumlah penghargaan dari kaum aristokrat, yang diterima pada tahun 1855 dan Kembali meraih juara pertama pada tahun 1867 pada acara“Expositions Universelle” di Paris. Thierry Hermes membuktikan dirinya sebagai pebisnis Prancis yang sukses dengan mendirikan perusahaan “Hermes International” dan sekaligus perancang rumah mode untuk aksesoris modern. Perusahaan ini juga berhasil menarik minat klien kelas atas dari belahan dunia tidak hanya di Eropa tetapi juga Afrika utara, Rusia, Asia dan Amerika.
Hermes memiliki 1 (satu) anak dari istrinya “Christine Petronille Pierrart” yakni Charles Emile. Charles Emille memiliki anak yakni “Adolphe dan Emile Maurice”. Pada saat itu mereka saling membagi tugas dimana Hermes tetap dengan produksi tali kekang dan sadel (Pengaman) kuda dan Charles Emile saat itu memindahkan perusahaan mereka ke “24 Rue Du Faubourg Saint Honore”. Emile melihat bahwa daerah ini merupakan distrik mewah yang berdekatan dengan kaum menengah ke atas. Pada tahun 1900-an bahkan perusahaan ini berinovasi lagi dengan menawarkan tas “Haut a Courroies”, yang khusus dirancang untuk pengemudi kuda, sehingga dapat membawa sadel dan berbagai perlengkapan berkuda-nya dengan mudah.

Adapaun Adolphe Hermes (Cucu Thierry dan anak Charles), berusaha mengembangkan pola pikir keluarganya karena melihat sektor yang digandrungi pasar bukan lagi pada tali pengaman, jok dan sadel kuda yang bermutu tinggi. Olahraga berkuda hanya untuk segelintir orang, pikirnya. Sektor Kereta Kuda ini tidak akan bertahan lama dan akan tergerus perubahan zaman. Ia memberikan ide kepada seluruh keluarganya untuk mulai bereksperimen dengan membuat barang dan koper berbahan kulit tapi tidak menghilangkan metode pembuatan pengaman kuda yang sudah terkenal mutunya. Ia melihat banyak orang bepergian dengan kapal laut, kereta dan pesawat pada saat itu membutuhkan koper untuk pakaian dan peralatan mereka. Hal inilah sebagai kebangkitan dan dasar dari era “Revolusi Industri” secara besar-besaran dan dimulainya “masa otomatif”.
Emile Hermes pada saat itu mulai bereksperimen dengan menambahkan ritsleting sejak tahun 1914-1918 pada berbagai bahan baru yang mereka bentuk (menjadi penanggun jawab pembuatan ritsleting) yang diakusisi oleh nya dalam hal “Paten” dengan berusaha selama 2 (dua) tahun dan disebut “Hermes Fastener” pada tahun 1918 dan menjadi “Brand” pertama di Prancis yang memiliki hak pembuatan ritsleting pada bahan kulit. Pada tahun itu juga, Emile Hermes mendapat kehormatan membuatkan jaket golf berbahan kulit pertamanya untuk “Pangeran Edward (Prince of Wales)” pada saat itu. Karena mereka pemegang lisensi ritsleting untuk bahan kulit pada saat itu, maka ritsleting pun dikenal dengan sebutan “Fermeture Hermes” (Pengencang Hermes) di Prancis.
Dengan perkenalan ritsleting yang menjadi objek baru ini, bisnis pakaian juga berubah drastis. Bahkan, seorang “Grand Couturier” sekelas “Coco Chanel” ingin mempelajari Teknik pembuatan ritsleting ini, sebagai buah dari era baru dalam pembuatan pakaian dan dipadukan dengan Teknik “Haute Couture”, lebih praktis, tanpa kancing dan unik. Adapun anak tiri Emile Hermes yakni “Robert Dumas Hermes (1898-1978) terus berkarya melanjutkan cita-cita Dinasti Hermes dan diteruskan kepada anaknya turun temurun sampai sekarang. Pada tahun 1993, Hermes resmi melantai di bursa saham, dengan 80% sahamnya masih tetap dipegang oleh anggota Dinasti Hermes.
Hermes sendiri menciptakan sejumlah inovasi yang masih dipakai sampai hari ini. Ritsleting nya yang mulai dikenal tahun 1914-1918 masih tetap digunakan hingga saat ini dan menjadi “benchmark” dalam pembuatan tas dan pakaian-pakain Hermes yang menggunakannya. Sutra yang digunakan untuk celana joki dikembangkan menjadi syal sutra pertama “Jeu Des Omnibus Et Dames Blanches” di tahun 1923. Sekitar tahun 1930-an, Hermes mulai berinovasi lagi dan kali ini lebih memfokuskan produk kulit nya menjadi lebih klasik dan bernilai tinggi.
Hermes mulai berinovasi pada pemakaian kulit buaya yang tergolong keras, tetapi kuat dan kokoh dan tahan dalam segala situasi. Tas ini disebut dengan nama “Sac a Depeches”. Adapun produk ini pertama kali dipakai dan dibeli langsung oleh aktris Amerika sekaligus Permaisuri Raja Monako yang terkenal yakni “Grace Kelly’. Karena itulah maka, nama tas kulit buaya ini dinamakan “Kelly”. Hermes juga berinovasi dengan syal kotak (Hermes Carres) pada tahun 1930-an tersebut.

Syal ini mejadi bagian dari budaya Prancis yang masih diingat dan tetap dipertahankan oleh Hermes. Tahun 1938, Perusahaan ini mulai berinovasi dengan produk jaket, pakaian, gelang “Chaine d’ancre” dengan mengambil banyak inspirasi dari buku-buku dan berbagai objek lukisan dan berbagai hayalan fantastis. Pada dekade 1930-an Hermes berhasil berekspansi hingga ke Amerika Serikat, dengan menawarkan produknya ke “Departemen Neiman Marcus” di “New York” tapi tidak berlangsung lama. Pada tahun 1949, bersamaan dengan peluncuran dasi berbahan sutra.
Hermes juga memulai memproduksi parfum pertamanya yakni “Eau d’Hermes”. Bisnis parfum ini resmi dipisah menjadi anak usaha pada tahun 1961, bersamaan dengan peluncuran wangi “caleche”, sesuai dengan nama “Kereta Kuda Beroda Empat, yang terkenal di abad ke-18 dan telah jadi logo perusahaan sejak 1950-an. (Sebagai catatan, pada tahun 2004, “Jean Claude Ellena” telah menjadi penguji parfum Hermes dan berhasil menciptakan sejumlah wangi populer seperti jajaran wewangian “hermessence”)
Hermès Men’s Fall 2019
Saat ini Hermes berinovasi bukan hanya pada produk wanita tapi juga pada produk pria. Hal ini terlihat pada pembuatan pakaian pria, sepatu, Tas Birkin Pria. Hermes juga telah memperkenalkan tas kecil (clutch) yang praktis dipakai oleh pria yang ditaksir dari harga US$ 40 sampai US$ 100.000, yang terbuat asli dari kulit “Lembu Clemnce Jantan”.

Sejak pertengahan tahun 1930-an tersebut, Hermes menunjuk pembuat jam tangan Swiss, “Universal Geneve” sebagai pembuat jam khusus untuk produk Hermes, dan serangkaian jam chronograf pria (dengan 18K atau baja nirkarat), dan jam tangan wanita bergaya ‘Art Deco” (dengan 18K atau baja atau platinum berkualitas tinggi). Kedua model ini diberi nama “Hermes Universal Geneve” sementara pergerakan jamnya diberi nama “Universal Geneve S.A”, kemitraan ini berlangsung hingga tahun 1950-an.
Emile Hermes sendiri menegaskan filosofi produk Hermes adalah : “Kulit, Olahraga dan Tradisi Elegan Murni”. Salah satu barang klasik yang menarik dibahas dan paling terkenal dari Hermes adalah”Tas Birkin” nya. Dinamakan demikian setelah aktris “Jane Birkin” memakainya pertama sekali dan diciptakan oleh “Jean Louis Dumas” tahun 1984. Tas ini dengan ukuran yang relatif besar, sehingga dapat menampung banyak barang kaum wanita, inilah yang menjadi daya tariknya dan warna yang berbeda serta fantastis, elegan. Sebagai contoh Aktris dan desainer “Victoria Beckham memiliki koleksi lebih dari 100 (seratus) tas Birkin ini yang nilainya ditaksir jutaan dollar.
Sosialita Singapura “Jamie Chua”, disebut-sebut memiliki kamar khusus penyimpanan tas ini karena jumlah kepemilikannya yang sangat banyak dan beragam dan disimpan dengan teknologi pengamanan yang canggih. Bahkan tas ini menjadi tas yang selalu digunakan beberapa aktris dan model seperti : “Kim Kardashian West, Miranda Kerr dan Kate Moss” dalam berbagai kesempatan dalam perhelatan besar.
Perlu anda ketahui, bahwa tidak semua orang dapat membeli tas Birkin langsung di butik Hermes, karena maaf, Pihak Hermeslah yang langsung memilih siapa yang boleh membeli dan layak membeli dan memilikinya. Hal ini untuk menjaga keterbatasan penciptaan dan membatasi pembelian pelanggan karena jumlah juga terbatas. Harga satu tas Birkin cukup bervariasi, ini ditaksir minimal US$ 10.000 sekitar Rp 150 juta, atau hingga mencapai US$ 500 ribu atau sekitar Rp 7,1 miliar, waooww tentu ini merupakan suatu harga yang fantastis bukan??


Perlu diketahui, Hermes selalu meproduksi barang original dengan label dan bukti kelegalitasan/akte dan dalam jumlah terbatas (limited edition), bahkan ada yang harus dipesan terlebih dahulu dari negara asalnya atau berbagai Negara di Eropa. Itu sebabnya Hermes selalu menjaga keoriginalitasan produknya dan hal inilah yang membedakannya dengan produk lain. Jadi, jangan pernah bingung apabila harga produk ini, ditambah dengan kualitas kulit yang digunakan sangat mencengangkan yang dapat membuat anda merogoh miliaran rupiah untuk memiliknya. Tak heran, tas Hermes ini menjadi incaran banyak orang. Yang membuat tas Hermes ini mahal dapat disimpulkan sebagai berikut ; terbuat dari kulit asli (kambing, ular, kadal, Buaya, unta, buaya putih untuk yang seri Himalaya, kulit sapi, lembu dan lain-lain), Menggunakan material logam yang langka (untuk gembok, buckles dilapisi palladium dan emas), dilengkapi dengan berlian dan perak 18k, “handmade”, Jumlahnya terbatas dengan perhitungan kuantitas dalam produksi dan ada akte kelegalitasan yang tadi sudah dijelaskan.
Adapun saat ini “Nadega Vanhee-Cybulski” telah ditunjuk untuk menjadi “Direktur Kreatif” untuk Hermes. Sedangkan untuk pemilik dan penerus Hermes tetap diteruskan kepada keturunan Thierre Hermes sendiri yakni Pierre Alexis Dumas dan Axel Dumas, mereka termasuk keluarga kaya di Prancis yang menguasai suatu perusahaan turun temurun (“family company”). Hermes sendiri telah memiliki hampir 300 (tiga ratus) gerai di seluruh dunia. Sejak tahun 1923, diputuskan bahwa tema warna produk Hermes harus berbeda setiap tahun, penciptaan edisi terbatas mulai digalakkan sejak tahun 2005. Hermes memang brand paling ternama, paling digandrungi walaupun harus banyak pengorbanan untuk mendapatkannya. Bagaimana dengan anda? Tertarik dengan tas mewah yang penuh pesona ini?
(Content Writter : Dupa Andhyka S Kembaren, Editor : Anak Agung Narendra Putera, www.fashiondaily.id, 08082020)
Source : Wikipedia, LVMH, businessinsider, kumparan.com, cosmopolitanfm, biografiku.dom, Hermes.com, catwalkyourself.com, luxurylaunches.com, Harpers Bazar, Segelasinfo
Image Source : Pinterest, Twitter, ashleyjduncan.blogspot.com, Fashionista.com, jupiterboutique.com, 1stdibs.com, Blibli.com, rumahparfum.com, FragranceX.com, wwd.com, brands-hub.ru, vin-jumert-41.com, wallpaperflare.com, rte.ie, xupes.com, dresslikeparisian.com